Richard Wyckoff menerapkan hukum dasar ekonomi mengenai supply dan demand ke pasar keuangan dan menyajikan serangkaian pernyataan: jika demand lebih besar dari supply, harga produk akan naik; bahwa jika supply lebih besar dari demand, harga produk akan turun; dan jika supply dan demand seimbang, harga produk akan dipertahankan.
Ada ide umum dan salah dalam berpikir bahwa harga naik karena ada lebih banyak pembeli daripada penjual atau turun karena ada lebih banyak penjual daripada pembeli.
Di pasar selalu ada jumlah pembeli dan penjual yang sama; bagi seseorang untuk membeli, harus ada seseorang untuk menjual. Jika ada yang menjual stock 1 lot, harus ada yang membeli 1 lot stock tersebut.
Teori
Di pasar terdapat pembeli dan penjual yang saling berhubungan untuk mencocokkan pesanan mereka. Menurut teori lelang, pasar berupaya memfasilitasi pertukaran antara pembeli dan penjual ini; dan inilah mengapa volume (likuiditas) menarik harga.
Teori ekonomi yang diterima secara umum mengatakan bahwa supply dibuat oleh penjual dengan menempatkan sales limit order (tertunda) di kolom ASK dan demand dibuat oleh pembeli dengan menempatkan purchase limit order di kolom BID.
Idealnya, istilah yang berbeda harus digunakan untuk membedakan antara trader agresif dan trader pasif. Istilah supply dan demand berhubungan dengan mengambil sikap pasif dengan menempatkan limit order di kolom BID dan ASK.
Sedangkan ketika seorang trader mengambil inisiatif dan pergi ke kolom BID untuk mengeksekusi order yang agresif (ke pasar), dia dikenal sebagai penjual; dan ketika dia pergi ke kolom ASK, dia dikenal sebagai pembeli.

Kunci dari semuanya ada pada jenis order yang dieksekusi. Kita harus membedakan antara market order (agresif) dan limit order (pasif).
Pasif order hanya mewakili niat, mereka memiliki kapasitas untuk menghentikan suatu gerakan; tetapi bukan kapasitas untuk membuat harga bergerak. Ini membutuhkan inisiatif.
Price Shift
Initiative
Agar harga bergerak ke atas, pembeli harus membeli semua pesanan jual yang tersedia pada tingkat harga tersebut dan juga terus membeli secara agresif untuk memaksa harga naik satu tingkat dan mencari penjual baru di sana.
Order beli pasif menyebabkan pergerakan bearish melambat, tetapi dengan sendirinya mereka tidak dapat menaikkan harga. Satu-satunya pesanan yang memiliki kemampuan untuk menaikkan harga adalah pembelian ke pasar.
Oleh karena itu, pergerakan harga ke atas terjadi karena pembeli yang aktif masuk atau dengan mengeksekusi Stop Loss dari short positions.

Kebalikannya, agar harga bergerak ke bawah, penjual harus memenuhi semua pesanan pembelian (demand) yang tersedia pada tingkat harga tersebut dan terus menekan ke bawah dengan memaksa harga untuk mencari pembeli di tingkat yang lebih rendah.
Order jual pasif menyebabkan pergerakan bullish melambat, namun tidak memiliki kemampuan untuk menurunkan harga. Satu-satunya pesanan yang memiliki kemampuan untuk menurunkan harga adalah penjualan ke pasar.
Oleh karena itu, pergerakan harga turun terjadi karena masuknya penjual atau dieksekusinya stop loss dari long positions.
Lack of Interest
Perlu juga dipahami bahwa ketiadaan salah satu dari dua kekuatan tersebut dapat memfasilitasi perpindahan harga. Ketiadaan supply dapat memfasilitasi kenaikan harga seperti halnya ketiadaan demand dapat memfasilitasi penurunannya.
Ketika bid ditarik, kurangnya minat ini akan direpresentasikan sebagai sejumlah kecil kontrak yang ditempatkan di kolom ASK dan oleh karena itu harga akan dapat bergerak naik dengan lebih mudah dengan daya beli yang sangat kecil.
Sebaliknya, jika demand ditarik, itu akan menghasilkan pengurangan kontrak yang bersedia dibuat oleh pembeli pada kolom BID dan ini akan menyebabkan harga turun dengan sedikit inisiatif penjualan.

Kesimpulan
Terlepas dari asal pesanan pembelian atau penjualan (pedagang eceran, kelembagaan, algoritme, dan sebagainya.) hasilnya adalah likuiditas ditambahkan ke pasar; dan inilah yang sangat penting saat trading.
Dua alat yang dapat digunakan untuk memahami interaksi antara supply dan demand ini adalah price dan volume.
Penting untuk mengembangkan kemampuan untuk menafsirkan aksi harga dengan benar sehubungan dengan volumenya jika kita ingin mengetahui setiap saat apa yang terjadi di pasar.
Metodologi Wyckoff merupakan pendekatan yang solid untuk menganalisis apa yang terjadi dalam grafik (proses akumulasi dan distribusi) dan membuat skenario yang bijaksana.