CSS Combinator berguna agar selection lebih spesifik. Ada beberapa combinator yang umum digunakan:
Adjacent Sibling (+)
Combinator yang digunakan adalah tanda +, elements harus memiliki parent yang sama. Element kedua terletak langsung setelah element pertama.
Contohnya selector untuk h2 + p, akan match terhadap semua <p> yang terletak setelah <h2> langsung.
h2 + p {
color : red;
}
<div>
<h2>CSS tidak diapply</h2>
<p>CSS di apply</p>
<h2>CSS tidak diapply</h2>
<h3>CSS tidak diapply</h2>
<p>CSS tidak apply</p>
<h2>CSS tidak diapply</h2>
<p>CSS di apply</p>
</div>
General Sibling (~)
Combinator yang digunakan adalah tanda ~. Element harus memiliki parent yang sama. Element kedua terletak setelah element pertama.
Contohnya selector untuk h2 ~ p, akan match terhadap semua <p> yang terletak setelah <h2>.
h2 ~ p {
color : red;
}
<div>
<h2>CSS tidak diapply</h2>
<p>CSS di apply</p>
<h2>CSS tidak diapply</h2>
<h3>CSS tidak diapply</h2>
<p>CSS di apply</p>
</div>
Child (>)
Combinator yang digunakan adalah tanda >. Element kedua adalah anak langsung dari element pertama.
Contohnya selector untuk div > p, akan match terhadap semua <p> yang terletak langsung dibawah <div>.
div > p {
color : red;
}
<div>
<div>CSS tidak diapply</div>
<p>CSS di apply</p>
<article>
<p>CSS tidak diapply</p>
</article>
<p>CSS di apply</p>
</div>
Descendant
Combinator yang digunakan adalah tanda spasi. Element kedua adalah keturunan dari element pertama. Combinator yang sangat umum digunakan.
Contohnya selector untuk div p, akan match terhadap semua <p> yang terletak dibawah <div>.
div p {
color : red;
}
<div>
<div>CSS tidak diapply</div>
<p>CSS di apply</p>
<article>
<p>CSS di diapply</p>
</article>
<p>CSS di apply</p>
</div>
1 thought on “CSS Combinator”