Riset Pelanggan
Untuk menyusun customer persona, diperlukan informasi tentang pelanggan ideal Anda dan diperlukan data aktual, bukan data tebak-tebakan. Jadi perlu melakukan penelitian untuk mengumpulkan informasi ini.
Berikut beberapa cara untuk melakukan penelitian.
- Meninjau data pelanggan. Gunakan data pelanggan yang sudah ada. Tinjau untuk informasi detail seperti demografi, lokasi, riwayat penjualan, dan catatan customer service.
- Melakukan wawancara pelanggan. Pertimbangkan untuk mewawancarai pelanggan secara langsung tentang pengalaman mereka dengan produk atau layanan. Ajukan pertanyaan seperti, apa membawa mereka ke produk tersebut, bagaimana produk ini memecahkan masalah mereka, dan jika dirasa pantas, pertimbangkan untuk mengumpulkan informasi tentang minat mereka yang untuk membuat persona yang lebih detail.
- Menganalisis data web. Jika bisnis aktif di media sosial, tinjau data demografis tentang orang yang mengikuti akun bisnis Anda. Selain itu, tool analitik website, seperti Google Analytics, dapat menyediakan data seperti usia dan jenis kelamin pengunjung situs web. Kita akan bahas lebih mendalam mengenai Google Analytics pada modul terpisah. Jika tersedia, riset ulasan online dan komentar, dapat bermanfaat untuk data persona.
- Mengirimkan survei. Mengumpulkan informasi dengan mengirim email survei ke pelanggan ada kemungkinan partisipasinya rendah. Jadi, anda perlu memberikan insentif dengan memberikan sesuatu scara gratis untuk pelanggan yang mengisi survey.
Mendefinisikan Pelanggan
Setelah melakukan riset, bagian pertama membuat persona adalah mendefinisikan siapa pelanggan Anda. Ini termasuk menentukan minat, karakteristik, dan demografi.
Demografi adalah informasi khusus seperti, usia, gender, pendapatan, jumlah anggota keluarga, pekerjaan, pendidikan, dan lokasi.
Misalnya, persona untuk bisnis hewan peliharaan bisa jadi: Seorang pria berusia 30-an dengan dua anak yang suka dengan alam dan tinggal di pinggiran kota. Bahkan mungkin menjadi lebih spesifik dengan rincian seperti: seorang pria berusia 32 tahun dengan dua anak yang memiliki seekor anjing besar dan suka pergi hiking.
Semakin detail sebuah persona, biasanya semakin banyak persona yang perlu dibuat. Untuk menyelaraskan bahasa iklan dengan orang-orang dari anggota audiens Anda.
Menentukan Tujuan dan Hambatan Pelanggan
Sekarang, setelah Anda menentukan minat, karekteristi, dan demografi dari persona, berikutnya perlu lebih spesifik mengenai tujuan dan hambatan mereka.
Untuk membuat tujuan dan hambatan, Anda dapat menggunakan data yang tentang pelanggan, seperti survei dan wawancara.
Untuk customer persona goal, buat secara spesifik tentang apa yang ingin dicapai oleh pelanggan. Tujuan tersebut kemudian dikaitkan terhadap produk atau layanan.
Misalnya, bisnis taman, pelanggan menginginkan tanaman yang tampak bagus. Saat meninjau data, Anda juga mengidentifikasi tujuan tambahan yang ingin dicapai pelanggan. Beberapa pelanggan hanya menginginkan ketenangan pikiran bahwa tanaman mereka akan diurus. Sementara pelanggan lain, memiliki taman yang indah adalah sebuah kebanggaan.
Ketika Anda mengandalkan data untuk menentukan tujuan dan penghalang, tidak menjadi masalah untuk memasukkan detail tambahan.
Misalnya, mungkin pelanggan secara konsisten mengatakan ingin taman mereka terlihat bagus. Anda dapat menyimpulkan bahwa mereka ingin merasa bangga akan rumah mereka.
Setelah menentukan tujuan dari customer, berikutnya identifikasi customer persona barrier.
Customer persona barrier adalah apa yang menghalangi pelanggan mencapaian tujuan mereka.
Atau dari sisi perusahaan, anda juga dapat mempertimbangkan apa yang mencegah pelanggan menyewa perusahaan.
Sekali lagi, tinjau data pelanggan, termasuk survei dan wawancara. Dapatkah Anda mengidentifikasi hambatan?
Melanjutkan contoh bisnis taman diatas, saat meninjau survei pelanggan, Anda melihat beberapa hambatan berulang. Beberapa pelanggan mengatakan mereka tidak punya waktu untuk merawat rumput mereka. Yang lain menyatakan mereka sudah mencoba tetapi hasilnya tidak menggembirakan. Kelompok lain menyatakan mereka tidak memiliki peralatan.
Dari narasi diatas, kita dapat ambil kesimpulan, penghalang yang adalah bisa jadi mereka tidak percaya
kepada perusahaan karena mereka menerima layanan yang buruk di masa lalu.
Sekarang Anda memiliki informasi demografis, tujuan, dan hambatan, gabungkan informasi itu untuk membuat persona.
Menggunakan contoh bisnis taman, contoh persona yang bisa dibuat adalah, Seorang wanita berusia 55 tahun, tinggal di perkotaan dengan dengan halaman kecil dan taman. Dia telah merawatnya sendiri selama lima tahun tetapi saat ini tidak punya waktu untuk melakukannya.
Persona lainnya bisa jadi seperti berikut: pemilik rumah baru berusia 30 tahun. Mereka tidak pernah bekerja dengan taman dan baru saja pindah ke pinggiran kota.
Atau persona berikut: berusia 27 tahun, memiliki budget tertentu, dan tinggal di daerah pedesaan. Mereka mencoba membuat taman sederhana untuk mengikuti aturan RT/RW setempat.
Kesimpulan
Setelah selesai membuat persona, apa yang Anda lakukan dengan mereka?
Praktik terbaik adalah pastikan setiap kali Anda mengerjakan materi pemasaran apa pun, pertimbangkan semua customer persona tersebut.
Siapa yang Anda coba jangkau? Visual apa yang menarik bagi mereka? Pesan apa yang menarik bagi mereka? Platform online Apa yang mereka gunakan?
Jadi itulah manfaat persona. Alih-alih menebak , Anda memiliki informasi spesifik tentang siapa pelanggan Anda. Anda tahu apa yang ingi mereka capai dan apa yang menahan mereka dari pencapaian tujuan tersebut.
Customer persona mungkin tampak seperti pekerjaan tambahan, tetapi mereka sangat berharga. Namun, pemasaran yang sukses dimulai dengan mengenal pelanggan dengan baik.