Pengenalan Cara Kerja Search Engine
Search engine adalah perangkat lunak yang mengembalikan informasi berdasarkan permintaan yang diberikan.
Sebagai pemasar, Anda mungkin bekerja menggunakan lebih dari satu search engine. Misalnya, dalam e-commerce digunakan mesin pencari dari Tokopedia atau Shopee. Setiap search bekerja sedikit berbeda. Namun, konsep dan strategi yang dibahas disini akan berlaku untuk semua.
Mari kita bahas search paling popular yaitu Google. Search engine Google melakukan proses : crawling, indexing, dan serving. Search engine menggunakan proses ini untuk menemukan konten yang paling relevan dengan query penelusuran pengguna.
Crawling merupakan proses menemukan web baru dan halaman web (lama) yang diperbarui. Google menjelajahi Internet dengan program otomatis yang disebut crawler.
Setelah crawler menemukannya, informasi URL halaman tersebut akan disimpan dan akan ditinjau. URL halaman adalah alamat web seperti www.skillplus.web.id/blog.
Ada beberapa cara itu crawler menumukan halaman web. Cara utama adalah mengikuti link dari halaman yang sudah diidentifikasi. Tautan adalah alamat web apa pun yang terdapat di halaman web.
Sebagai seorang pemasar, Anda membuat halaman web baru. Crawler akan menemukannya dari link website tersebut atau dari website lain.
Proses crawling memerlukan izin dari pemilik website, dapat diidentifikasikan melalui file robot.txt pada root folder. Hal ini tidak akan dibahas mendalam karena ini adalah bahasan IT, diluar konteks tutorial.
Setelah crawling menemukan halaman baru, Google kemudian menyimpannya dalam indeks.
Indeks dapat diibaratkan seperti indeks di bagian belakang buku. Indeks buku adalah daftar isi beserta halaman terkaitnya. Sama juga dengan Google, akan menyimpan konten web dengan lokasinya: URL untuk setiap halaman web.
Dapat dikatakan Google akan melakukan indexing untuk hampir semua yang ada di halaman termasuk teks, foto, dan video.
Setelah konten halaman web diindeks, algoritme Google Penelusuran akan bekerja. Dalam konteks ini, sebuah algoritma adalah perangkat lunak otomatis yang membantu menemukan informasi untuk menjawab permintaan pengguna.
Algoritma pencarian Google akan mengurutkan miliaran halaman web untuk memberikan konten yang paling relevan berdasarkan pencarian yang diberikan. Tujuan dari algoritma pencarian adalah untuk
memberikan hasil terbaik untuk pencarian. Misalnya, jika Anda mencari produk,
hasilnya mungkin yang terbaik yang tersedia untuk membantu Anda mempelajari atau
membeli produk itu.
Bagaimana Google Menentukan Peringkat sebuah web
Terdapat lima faktor utama, yaitu: makna dari query, relevansi laman web, kualitas konten, kegunaan laman web, dan konteks keseluruhan serta dan user setting.
Pikirkan faktor diatas sebagai konsep. Mereka dapat diterapkan dengan beberapa cara yang berbeda. Itu sebabnya membuat konten yang tinggi peringkatnya dalam SERP sangat terbuka untuk interpretasi.
Misalnya berapa banyak informasi yang harus ditulis tentang suatu topik, dan bagaimana mengurutkannya? Apakah si pencari lebih suka konten dengan foto atau video?
Pertimbangkan faktor diatas dari perspektif search engine sehingga Anda memahami apa yang menjadi pertimbangan algoritma search engine dalam memberikat peringkat pada situs web.
Maksud dari Query, query hanyalah kata-kata yang diketikkan dalam text box pencarian Google. Untuk mengembalikan hasil yang relevan, algoritma pencarian perlu menetapkan apa yang dimaksud pengguna.
Google memiliki model bahasa untuk menguraikan makna dan niat pencarian. Sementara sebagai pemasar, kita juga perlu mempertimbangkan makna dan maksud dari calon pelanggan dengan membuat customer persona.
Setelah Anda memahami apa yang akan diquery oleh pengguna, salah satu tugas Anda adalah membuat konten yang memenuhi kebutuhan pencari.
Relevansi halaman web, algoritme Google akan menentukan konten apa yang relevan dengan query pencarian. Hal yang paling dasar adalah halaman web berisi hal yang sama dengan keyword (kata kunci) dari query pencarian.
Kata kunci adalah kata atau beberapa kata yang umum digunakan untuk menemukan informasi, produk, atau layanan secara online.
Misalnya, jika kata kunci muncul di judul atau teks isi laman web, algoritme penelusuran dapat menentukan laman tersebut menjadi lebih relevan.
Algoritma pencarian Google tidak hanya menggunakan kata kunci untuk menentukan relevansi. Mereka juga akan mencocokan frase dan topik yang mungkin pencari akan tertarik. Misalnya, jika seseorang
mencari “anjing”, tentu pencari tidak mengharapkan halaman web dengan konten yang berisi kata anjing yang banyak.
Mereka mungkin juga tertarik dengan konten lain, seperti jenis ras anjing atau foto anjing. Tergantung pada jenis pencarian, berbagai jenis konten dapat menjadi relevan. Mungkin seorang pencari lebih suka menonton video daripada membaca paragraf teks. Atau mungkin konten termasuk foto, bukan hanya teks.
Kualitas konten, sebagai pemasar, Anda mungkin ditugaskan untuk menciptakan konten yang berkualitas baik. Salah satu cara Google menentukan kualitas konten adalah jika tautan berasal dari website terkemuka.
Kegunaan halaman web, Algoritme Google juga mempertimbangkan kemudahan penggunaan konten. Misalnya ada dua website yang memiliki konten yang persis sama, web dengan pengalaman pengguna yang lebih baik akan mendapat peringkat lebih baik.
Google menyebutnya page experience ranking faktor. Apa yang dimaksud dengan pengalaman pengguna yang lebih baik? Contohnya, halaman yang ramah seluler, atau halaman dimuat dengan cepat. Ini adalah faktor yang berkontribusi besar terhapda peringkat halaman.
Konteks dan Setting pencari. Informasi seperti lokasi, riwayat pencarian sebelumnya, dan pengaturan pencarian.
Negara dan lokasi pencarian dapat menentukan hasil pencarian. Misalnya, misalnya Anda tinggal di Jepang dan mencari informasi dengan kata kunci “sepak bola”. Kecenderungannya adalah mendapatkan hasil untuk sepak bola Jepang . Sementara jika Anda mencari “sepak bola” di London, kemungkinan Google akan menampilkan hasil tentang sepak bola Liga Premier.
Google juga dapat menyesuaikan hasil pencarian berdasarkan aktivitas di akun Google pengguna. Misalnya, jika mencari informasi “acara di dekat saya”, Google mungkin menyesuaikan beberapa rekomendasi dengan kategori yang mungkin menarik minat pencari.
Sistem ini dirancang untuk mencocokkan minat, namun tidak dirancang untuk menyimpulkan sensitif
karakteristik
Faktor yang akan dibahas disini tidak mudah diterapkan, karena para pakar SEO juga tidak dapat mengetahui secara pasti algoritme yang digunakan Google. Namun, satu hal yang pasti, Content is the king. Artinya konten yang berkualitas pada akhirnya akan menjadi pemenang.
Mengapa SEO Penting
SEO bertujuan meningkatkan visibilitas halaman website pada SERP untuk menarik lebih banyak
lalu lintas yang relevan. Lalu lintas yang relevan adalah pelanggan ideal yang diharapkan untuk mengunjungi website tersebut. Jadi SEO penting karena membantu orang untuk menemukan sebuah website.
Website yang mempraktikan SEO akan mempermudah algoritme search engine untuk melakukan tugasnya mulai dari crawling, indexing dan serving.
Jika mesin pencari tidak menemukan website tersebut, sudah tentu akan sulit bagi pengguna untuk sampai ke website Anda.
Begitu juga, jika mesin pencari sulit untuk memahami konten website, besar kemungkinannya, website tersebut tidak akan ditampilkan dalam SERP.
Bagaimana Melakukan SEO
Banyak pendapat tentang cara terbaik melakukan SEO. Google sendiri melakukan publikasi pedoman SEO, namun, seringkali pemasar digital, profesional SEO, atau perusahaan akan menentukan cara mereka masing-masing dalam menerapkan pedoman tersebut.
Berikut hal dasar yang harus diperhatikan dalam melakukan SEO.
Meninjau konten dan struktur website, sangat penting untuk memiliki website yang teroganisir dengan baik karena akan memudahkan search engine melakukan crawling.
Dan pernting juga bagi search engine untuk memahami konten Anda, salah satunya dengan menggunakan keyword pada judul artikel dan pada body content.
Pikirkan konten yang akan menarik calon pelanggan, seperti konten teks, images dan videos.
Tugas SEO bersifat teknis, lebih condong ke tim IT untuk mengembangkan website. Umumnya menggunakan bahasa pemograman seperti PHP atau NodeJS pada sisi server, dan HTML, CSS serta javascript pada sisi client. Hal ini tidak akan dibahas pada tutorial ini karena sudah berbeda topik.
Yang diharapkan dari SEO yang bersifat teknis adalah, kecepatan sebuah website.
Tugas SEO lainnya adalah riset keyword, riset untuk menentukan frasa yang akan diketik calon pelanggan di search engine. Penting untuk membuat konten website yang sesuai dengan apa yang akan dicari calon pelanggan.
Riset keyword umumnya digabungkan dengan pengembangan konten.