Port Scanning Countermeasure

Seperti yang sudah dibahas pada modul-modul sebelumnya, port scanning dapat memberikan informasi penting bagi attacker, mulai dari IP address, host names, open ports, service yang berjalan.

Berikut beberapa countermeasure yang dapat dilakukan:

  • Konfigurasi firewall dan IDS untuk mendeteksi dan memblokir port scanning.
  • Firewall harus mampu mendeteksi probe yang dikirim attacker. Firewall harus memeriksa data dari setiap paket sebelum mengijinkannya masuk kedalam network.
  • Jalankan port scanning tools terhadap hosts dalam network untuk mengetahui apakah firewall sudah akuran mendeteksi aktifitas port scanning.
  • Gunakan firewall yang dapat mendeteksi stealth scan.
  • Pastikan router, IDS dan Firewall menggunakan versi terbaru.
  • Gunakan firewall untuk melindungi network dari fast port scans dan SYN floods.
  • Menggunakan IDS seperti snort.
  • Buka port seminim mungkin, filtered port lainnya. Gunakan custom rule, blokir port yang tidak digunakan, filter port berikut 135-159, 256-258, 389, 445, 1080, 1745, dan 3268.
  • Block service yang tidak digunakan, update version dari service yang digunakan.
  • Pastikan versi dari service yang digunakan adalah versi yang secure.
  • Blokir inbound ICMP message dan outbound ICMP type-3 unreachable message pada border router.
  • Attacker akan mencoba source routing dan mengirim paket ke target menggunakan intermediate host yang dapat berinteraksi dengan target. Oleh karena itu, sangat penting firewall dan router dapat memblokir teknik ini.
  • Pastikan router dan firewalls tidak bisa dilewati oleh metoda tertentu dari source-port atau source-routing.
  • Test IP address space menggunakan TCP dan UDP port scans dan ICMP probes untuk mengetahui network configuration dan port yang dapat diakses.
  • Konfigurasi rule anti-scanning dan anti-spoofing.
  • Jika menggunakan firewall komersil, pastikan selalu menggunakan update terbaru, rule antispoofed telah didefinisikan dengan tepat,
Sharing is caring:

Leave a Comment