Masih menggunakan bisnis fiktif UMKM Kopi Cupmaju, mereka ingin pelanggan membeli biji kopi berkualitas.
Berikut adalah beberapa strategi pemasaran yang digunakan Cupmaju untuk membuat konversi pembelian terjadi:
Mengejar keranjang belanja yang ditinggalkan
Sebelumnya, Cupmaju membiarkan pelanggan yang meninggalkan website dan keranjang belanjaan yang ditinggalkan akan hilang begitu saja. Sekarang, mereka memutuskan untuk mengejarnya dengan mengirimkan email tindak lanjut.
Dalam email tindak lanjut, pelanggan digingatkan tentang produk yang mereka masukkan ke dalam keranjang belanja digital, namun tidak dibeli.
Seletah menerima email diatas ada beberapa pelanggan yang melakukan pembelian, dimana pembelian ini meningkatkan tingkat konversi keseluruhan halaman produk.
Cupmaju juga memeriksa alur pembayaran untuk menentukan apakah ada tantangan, seperti terlalu banyak kolom informasi. Karena proses checkout yang lebih sederhana dapat mengurangi persentase keranjang yang ditinggalkan.
Menggunakan foto yang lebih baik
Cupmaju memutuskan untuk menggunakan fotografer profesional untuk mengambil foto produk yang diperbarui.
Selain foto produk standar, Cupmaju menambahkan beberapa foto gaya hidup. Foto-foto gaya hidup ini menunjukkan orang-orang yang nongkrong di coffeshope cupmaju, foto orang-orang yang sedang menikmati secangkir kopi dirumah, dikantor atau di luar ruangan. Perlu dipastikan foto gaya hidup mewakili keragaman orang yang mungkin menggunakan produk.
Untuk produk tertentu seperti mesin kopi, Cupmaju juga menyewa seorang desainer grafis untuk membuat animasi. Animasi ditampilkan di situs web dan membantu menjelaskan fitur-fitur khusus dari mesin kopi yang mereka jual.
Foto dan animasi berkualitas tinggi membantu mendorong pelanggan di tahap conversion untuk mengambil tindakan dan melakukan pembelian.
Perkuat Copy
Selain foto-foto baru, Cupmaju memutuskan membuat ulang copy.
Copy adalah materi tertulis yang mendorong pelanggan untuk membeli produk atau layanan.
Sebelumnya, copy cenderung deskriptif, hanya menjelaskan fitur produk, yang mungkin tidak terlalu menarik bagi beberapa jenis pelanggan.
Sekarang, copy menyertakan narasi yang berisi daya tarik emosional, menjelaskan bagaimana kehidupan pelanggan mungkin berbeda dengan menggunakan produk Cupmaju.
Daya tarik emosional membujuk pelanggan untuk membayangkan bagaimana perasaan mereka saat menggunakan produk, sehingga kemungkinan besar mereka akan melakukan pembelian.
Bisnis juga mengubah halaman FAQ untuk memasukkan pertanyaan umum yang mereka terima di email. Pertanyaan dan jawaban baru, seperti takaran kopi yang tepat, membantu pelanggan menikmati secangkir kopi yang berkualitas.
Bereksperimen dengan A/B Testing
Setelah mengerjakan ulang foto dan copy produk, Cupmaju juga menguji perubahan tersebut untuk mengetahui efeknya terhadap penjualan. Mereka juga ingin menguji perubahan halaman produk seperti tempat menempatkan ulasan produk dan rekomendasi produk tambahan.
Untuk menguji perubahan halaman web ini, mereka menjalankan A/B Testing.
A/B Testing adalah saat pemasar membandingkan dua versi halaman web untuk menentukan mana yang memiliki tingkat konversi tertinggi.
Cupmaju menguji beberapa versi halaman produk. Mereka menentukan versi yang paling efektif dan meningkatkan rasio konversi. Perubahan tersebut dapat peningkatan pendapatan penjualan tahunan, dan ini karena Cupmaju melakukan perubahan kecil pada halaman produk.
Kesimpulan
Strategi pemasaran yang digunakan Cupmaju untuk meningkatkan tingkat konversi adalah menambahkan foto yang lebih baik, memperkuat copy website, melakukan A/B testing pada perubahan halaman produk, dan mengejar keranjang yang ditinggalkan. Dengan menerapkan strategi mereka, bisnis meningkatkan rasio konversi dan pendapatan.