Menampilkan Indicator

Fungsi plot() adalah fungsi yang paling sering digunakan untuk menampilkan informasi. Fungsi ini multiguna, dapat plot berbagai style seperti line, histograms, areas, columns, fills, circles atau crosses.

Setiap indicator memerlukan minimal satu plot (kecuali digunakan metode output lain seperti bgcolor atau barcolor).

Berikut syntax dasar dari fungsi plot

plot(series, title, color, linewidth, style, trackprice, histbase, offset, join, editable, show_last, display)

Berikut parameter yang umum digunakan:

series adalah satu-satunya parameter yang wajib diisi. Argument barus berupa “series int/float” type.

title, berupa string, title akan tampil pada:

  • Script’s scale ketika “Chart settings/Scales/Indicator Name Label” field dipilih.
  • Pada Data Window.
  • Pada “Settings/Style” tab.
  • Pada dropdown dari input.source() fields.
  • Pada “Condition” field dari “Create Alert” dialog box, ketika script dipilih.
  • Sebagai column header ketika exporting chart data kedalam bentuk CSV file.


color, menerima input “series color”, jadi dapat dihitung on the fly, bar by bar. Plotting dengan na sebagai color, atau color dengan transparency 100, adalah salah satu cara untuk menyembunyikan plots jika tidak diperlukan.

Untuk informasi parameter lainnya silakan lihat dokumentasi lengkap di: https://www.tradingview.com/pine-script-docs/en/v5/concepts/Plots.html?highlight=plot#plot-parameters

Dalam satu script kita dapat melakukan 64 plot, Pine Script akan menampilkan peringatan jika Anda sudah mencapai batas tersebut.

Berikut contoh penggunaan plot function

//@version=5
indicator("`plot()`", "", true)
plot(high, "Blue `high` line")
Sharing is caring:

Leave a Comment